Seketika itu aku tersesat di
gelap gulita dan luasnya alam semesta ini. Aku kemudian mencari-cari para
planet sepertiku yang memiliki sumber kepastian tentang kehidupan, mungkin bisa
mengubah planetku yang gelap dan dingin menjadi planet yang indah.
Aku, aku hanyalah sebuah planet
kecil yang dingin dan tak berpenghuni. Setiap benda angkasa yang masuk menembus
atmosferku pasti akan beku. Di sini suhu udara berada di bawah titik normal
sebuah kehidupan. Dimana malam dan siang seperti tidak ada perbedaanya. Semua
isinya es, tidak ada benda lain selain es.
Kemudian aku mulai menjelajah
ruang angkasa ini. Beribu ribu tahun lamanya aku mencari, tetapi semuanya sama
hanya gelap gelap dan gelap. Pada ujung kelelahanku, akhirnya aku menemukan
benda yang sangat terang. Dia sangat indah, sehingga membuat es di planetku
tegang.
Begitu aku ingin medekatinya aku
tertabrak oleh planet lain. Planet yang ukurannya tiga kali lipat ukuran
tubuhku. Seketika aku pun berkenalan dengannya, dia memberitahu kalau namanya
itu Neptunus.
Neptunus adalah planet yang sama
sepertiku, bedanya adalah dia planet yang besar dan berisi berjuta juta lautan
air. Seisi planetnya hanya ada lautan air yang melimpah.
Kata Neptunus jika aku ingin ke
sana aku harus berbaris seperti dia dan para planet lainnya. Tidak lama
kemudian aku bergabung dengan tata surya. Aku menjadi planet yang berada di
barisan paling belakang dan jauh oleh benda yang bersinar itu.
Aku hanya bisa mengobrol dengan Neptunus
karena hanya dialah yang berdekatan denganku. Aku diberi tahu banyak hal di
tata surya ini oleh Neptunus. Mulai dari Komet, Asteroid, Teman teman planet
dan sekitarnya termasuk benda indah yang bersinar itu dan namanya adalah
Matahari.
Aku selalu memandanginya, sampai
sampai aku jatuh cinta kepadaya. Tetapi aku berfikir, bagaimana caranya agar
aku bisa kesana sementara jarakku jauh dari Matahari. Aku sudah bertanya ke
teman teman planet, mereka bilang tidak bisa. Karena kita semua sudah memiliki
orbit masing masing.
Sepertinya aku tidak bisa menyatakan perasaanku kepada Matahari. Aku hanya bisa melihatnya dari jauh dan berharap dia mendatangiku, tetapi itu mungkin tidak akan terjadi. Matahari adalah pusat kita semua, kita yang mengelilinginya bukan dia yang mengelilingi kita.
Sepertinya aku tidak bisa menyatakan perasaanku kepada Matahari. Aku hanya bisa melihatnya dari jauh dan berharap dia mendatangiku, tetapi itu mungkin tidak akan terjadi. Matahari adalah pusat kita semua, kita yang mengelilinginya bukan dia yang mengelilingi kita.
Jika di tata surya ini semua
planet memiliki masing masing satu Matahari, maka planet yang paling bahagia
adalah aku. Aku akan sangat bahagia bila memilikinya, mungkin planetku ini
tidak lagi menjadi planet yang dingin dan beku. Mungkin planetku bisa jadi
lebih indah dari Bumi dan lebih panas dari Merkurius. Tetapi itu semua hanya
khayalanku saja, khayalan yang tidak mungkin terjadi.
Beberapa tahun kemudian garis
orbitku menghilang, aku merasa senang karena sudah tidak berputar putar lagi
dan mungkin aku bisa langsung menghampiri Matahari. Tetapi itu semua di luar
kenyataan, aku dikeluarkan dari orbit karena ukuranku terlalu kecil untuk di
sebut sebagai planet. Kata Jupiter ukuran ku kecil banget, bahkan lebih kecil
dari Bulan.
Aku merasa sedih dan terpuruk.
Kini orbitku sudah hilang, aku hanya planet yang berada di barisan paling
belakang yang tidak memliki teman. Tetapi aku bersyukur karena aku tidak terhisap
oleh Black Hole karena ukuranku yang kecil.
Tetapi diluar itu semua aku
merasa bahagia. Karena kini aku sudah tidak merasa pusing lagi karena harus
berputar untuk mengelilinginya setiap saat. Tetapi kini aku tinggal berdiam
diri dan bisa terus memandanginya sampai kapanpun, dan tidak ada benda angkasa
lain yang menggangguku.
Mungkin aku tidak bisa seperti Merkurius
yang selalu dekat denganmu, mungkin aku tidak sesempurna Bumi yang memiliki
berbagai keindahan, mungkin aku tidak sebesar Jupiter yang kuat dan gagah dan
seperti Saturnus yang memiliki kumpulan asteroid megah.
Tetapi aku hanyalah planet yang
dingin dan kecil, yang jauh darimu, yang selalu ingin dekat denganmu, yang
ingin terlihat sempurna dimatamu, cintaku mungkin lebih besar dari ukuran Jupiter
tetapi aku bisa menunjukan bintang bintang yang indah melebihi asteroidnya Saturnus.
Inilah aku, inilah diriku yang jauh darimu, kecil dingin dan tak berpenghuni.
- PLUTO
kebetulan gue suka astronomy, mantep nih postingannya bro.
BalasHapusPluto '1930-2006' Revolve in Peace
maen juga kesini http://lintassenja.blogspot.com
Hidup astronomi! :D
BalasHapus